SEKOLAH RUJUKAN SMA NEGERI 1 RAJA AMPAT

Berita

Kunjungan Pimpinan DPRD KABUPATEN RAJA AMPAT Ke SMA NEGERI 1 RAJA AMPAT

sman1rajaampat.sch.id WAISAI (03-11-2022) –Pimpinan DPRD KABUPATEN RAJA AMPAT yaitu Ketua Abdul Wahab Warwey Wakil Ketua I Reynold M. Bula,SE,M.Si Wakil Ketua II Charles AM. Imbir,ST,M.Si dan didampingi oleh Kabag Umum serta Kabag Pengangaran dan Evaluasi. Yang disambut oleh Pimpinan Sekolah Helena Omkarsba.M.Pd juga Wakil-Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum Suparman Toaha, S.Ag.M.Pd.I bagian HUMAS Zen. S. Demolingo,S.Pd,M.Pd bagian Sarana Prasarana Jhon Hendrik Modouw, S.Sos Kepala Perpustakaan Amarantie Tuhumena,S.Pd Bendahara Dana Bos Nikodemus Mayor,S.Pd Ketua Osis Yunice Mambrasar dan juga dihadiri oleh beberapa dewan Guru.

    “Kunjungan kali ini adalah benar-benar dalam tugas Otonomi Khusus (OTSUS) karena Otonomi Khusus memberi kewenangan kepada kabupaten kota untuk mulai menangani SMA, SMK. Jadi sekaligus memperbaiki apa yang dikatakan oleh Bapak Wakil Kepala Sekolah, bahwa kami tidak memperhatikan, itu bukan kehendak kami, itu kehendak Negara. Undang-Undang Nomor 23 tentang Pemda yaitu (Kewenangan, Perikanan, Penanganan SMA, Pertambangan, Kehutanan) itu milik provinsi meskipun ada didalam wilayah Raja Ampat tetapi DPRD tdk memiliki kewenangan untuk Mengatur, Mengurus. Hari ini pertemuan ini terlaksanan karena Undang-undang Otsus Mengamanatkan SMA, SMK, menjadi kewenangan kabupaten kota.” ujar Wakil Ketua II.

     Sebagai pimpinan sekolah Helena Omkarsba.M.Pd beliau juga memberikan beberapa tanggapan mengenai keinginan sebagai pimpinan untuk bisa melihat lulusan siswa-siswi SMA Negeri 1 Raja Ampat yang bisa kuliah juga di luar negeri. ”Saya melihat bahwa kita di kabupaten raja ampat ini belum pernah anak kita yang sekolah ke luar negeri sementara saya lihat di provinsi papua SMA Buper Jayapura itu setiap tahun mereka disekolahkan ke luar negeri dan mereka mengambil jurusan-jurusan yang langkah seperti Pailot, Kedokteran, dan lain sebagainya kenapa Raja Ampat tidak bisa, oleh karena itu saya berharap kedepan ini kabupaten raja ampat ini anak-anak harus kuliah ke luar negeri, kedepan dinas terkait mendorong untuk anak-anak kita ini bisa dikuliahkan keluar negeri."

    Terdapat beberapa usulan yang disampaikan oleh Wakil-wakil Kepala Sekolah antara lain. Wakasek URS Kurikulum Beliau usul terkait dengan “Kurangnya Guru, Kurangnya Fasilitas dan Kurangnya Sarana Prasarana dan itu sudah berlansung lama sehingga dampaknya itu akan dirasakan 10-20 Tahun mendatang, untuk itu selain kebutuhan Guru dan Sarana Prasarana sangat membutuhkan Waktu dan Biaya yang sangat besar. Bangun Asrama perDistrik diluar area sekolah sehingga jika sudah dibangun anak-anak yang datang dari setiap Distrik bisa tinggal di Asramanya Masing-masing. Terkait Guru Honorer kalo boleh Honornya disamakand dengan Honorer yang ada disetiap Instansi Pemda, agar kesejahtraannya merata.” Jelasnya

     Sebagai Wakasek URS HUMAS dan juga Guru Kimia dalam hal ini kekurangan yang dirasakan adalah “untuk ruangan Tiga kelas yang digunakan untuk pembelajaran selalu mengalami kebanjiran jika terjadi Hujan, sehingga sebagai Guru Mapel Kimia setiap penerimaan siswa baru itu, selalu menerima permasalahan terkait niat siswa untuk memilih Jurusan dimana kemauan siswa berbeda dengan orang Tua siswinya ingin masuk di IPS orang tua paksakan harus masuk MIPA untuk keperluan tes kedepan, padahal yang jalani bukan Orang Tua ataupun Guru tetapi Siswa yang jalani. Permintaan juga untuk penambahan LAB Biologi, Fisika, karena yang ada sekarang ini hanya LAB Kimia, lalu juga di sekolah ini masih banyak ruangan-ruangan kelas termasuk Tidak ada Ruangan Aula sehingga yang dipakai sebagai Aula adalah ruangan kelas X MIPA 1, kelas X itu ada 10 ruangan kelas XI juga ada 10 ruangan dan kelas XII 10 ruangan. Ada juga faktor ketakutan saat pelaksaan belajar mengajar jika terjadi hujan air hujan tembus kedalam ruangan akibat atapnya Bocor. Sehingga dalam hal ini sekalu Guru Kimia memohon bantuan agar diperbaiki.” Jelasnya.

      Sebagai Wakasek URS SARPRAS “demi mendukung proses pembelajan SMA Negeri 1 Raja Ampat kedepan yang dibutuhkan kedepan terkait Sarana Prasarana, SMA Negeri 1 Raja Ampat yang terdiri dari 940 siswa/siswi dengan ruangan yang terbatas.” Ujar Wakasek SARPRAS.

   Sebagai Bendahara Dana Bos menanggapi terkait dengan bisa tidaknya untuk SMA/SMK dipindahkan kembali ke Kabupaten dalam hal ini Kabupaten Raja Ampat. “Kalo menurut saya itu sangat bisa karena tadi persentase anggaran yang disampaikan itu luar biasa. Sehingga luar biasa sekali hari ini Bapak-Bapak datang ke sini itu bukan stu kebetulan tapi semua karena rencana yang sudah diberikan oleh Tuhan untuk kita semua di kabupaten ini sehingga saya sangat setuju sekali kalo kita SMA/SMK boleh kembali ke Raja Ampat karena kalo tadi di provinsi 20% di Kabupaten 30% maka apa yang kita harapkan bisa terjawab. Pendataan  anak-anak OAP yang ada di sekolah ini kalo di data sesuai dengan persentase anggaran dana OTSUS bisa terjawab, oleh sebab itu untuk pribadi saya hari ini, saya sangat setuju kalo kita kembali ke Kabupaten Raja Ampat sebagai Rumah Kita sendiri. Yang terakhir jumlah siswa kita di sekolah ini sangat banyak dan setiap hari ada siswa yang pinsang, ada yang sakit dan urusan Bapak Ibu Guru, kami kekurangan transportasi. Oleh sebab itu pada kesempatan ini dengan hormat kami minta satu Unit Mobil Operasional untuk SMA Negeri 1 Raja Ampat.” Jelas Bendahara Dana Bos.

    Mewakili Osis Ketua Osis juga menyampaikan beberapa kekurangan yang perlu ada untuk menunjang kebutuhan mereka antara lain yang pertama Ruangan Osis yang seharusnya dikhususkan buat Osis malah tidak ada, melainkan mereka sering menggunakan ruangan kelas untuk melaksanakan Rapat atau kegiatan-kegiatan lainnya. Yang kedua kekurangan mereka terkait Laptop atau Komputer dalam menunjang pembuatan Surat atau mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan Digitalisasi, dimana mereka sering meminjam untuk selesaikan kebutuhan mereka.

    Adapun tanggapan dari Ketua 1 DPRD Kabupaten Raja Ampat terkait beberapa usulan dari Wakil-Wakil Kepala Sekolah. “DPRD berharapa juga semua anak Raja Ampat harus mendapat Beasiswa, dapat uang saku sehingga orang tuanya pada saat mengantar anak itu mereka sudah mendapat biaya. Biaya ini juga tidak diberikan asal-asalan tetapi diberikan kepada anak-anak yang berprestasi sehingga semua berlomba-lomba untuk berprestasi.”

 

Catatan : foto lainnya tersimpan didalam menu Galery-Documentasi Kunjungan DPRD Kab. Raja Ampat

Redpel: fararuer

Sambutan Kepala Sekolah

Sebagai lembaga pendidikan, SMA Negeri 1 Raja Ampat tanggap dengan perkembangan teknologi tersebut. Dengan dukungan SDM yang di miliki sekolah ini siap untuk berkompetisi dengan sekolah lain dalam pelayanan informasi publik. Teknologi Informasi Web khususnya, menjadi sarana bagi SMA Negeri 1 Raja Ampat untuk memberi pelayanan informasi secara cepat, jelas, dan akuntable. Dari layanan ini pula, sekolah siap menerima saran dari semua pihak yang akhirnya dapat menjawab Kebutuhan masyarakat.